Banyak yang sayang kamu,
banyak pula yang peduli kamu. Banyak yang mau menjadi pendengar ceritamu,
banyak pula yang menjadi penyemangatmu. Dan diantara banyak orang itu, ada aku. Entah sebagai siapa kamu menganggap aku. Tapi
kamu adalah salah satu orang yang cukup berarti dalam hidupku.
Sudah banyak
kalimat-kalimat terbaik yang disampaikan oleh banyak orang itu untuk kamu,
untuk hidupmu, untuk pilihanmu. Sudah banyak tawa, air mata, pelukan, dan jabat tangan yang mereka berikan untuk
kamu. Sementara aku… hanya diam disini, di tempat yang siapapun tak perlu
peduli, termasuk kamu.
Aku yang mungkin punya
kalimat terbaik yang sama seperti yang mereka sampaikan. Aku yang mungkin masih
ingin berjabat tangan, berpelukan, dan berbagi cerita denganmu. Tapi aku
bertahan disini. Mungkin memang karena beberapa alasan, bahkan mungkin memang
karena aku tak ingin bertemu denganmu, saat ini. Walau besok, lusa, atau entah
sampai kapan kita tak pernah tahu kapan kita
bisa bertemu lagi.
Yang aku tahu, dan aku percaya, kapanpun waktu kita akan dipertemukan
kembali, kita pasti akan sampai pada waktu yang masih tak jelas itu. Aku dan
kamu. Dengan cerita terbaikmu, dengan senyum terindahmu.
Dalam diam dan dalam
ketidakpedulian yang samar, aku akan berdoa untuk kamu. Selalu. Ada doa terbaik
untuk orang tersayang. Ada doa terindah untuk orang yang berarti. Biarkan doa
itu bekerja. Dan percayai hasilnya adalah yang terbaik.