Malam telah menjemput,
mata ingin segera tertutup untuk pergi ke alam mimpi. Tapi sesosok bayangmu
muncul dalam pikiran. Aku berusaha tidak mengingatmu belakangan ini. Mungkin
lebih tepatnya aku menjerumuskan diri di kesibukan pekerjaan untuk melupakan
sosokmu, untuk melupakan rasa rindu yang setiap hari datang. Rasa rindu yang
setiap hari cukup menyiksa. Karena rasa rindu itu sulit untuk diobati.
Aku dan kamu yang terpisah
jarak dan waktu. Aku dan kamu yang dianugerahkan rasa. Rasa terbaik dan terindahku untukmu, tapi sepertinya tidak
kamu untukku. Maka, hanya berpasrah diri jika si rindu datang menghampiri.
Sekuat apapun usaha untuk menolaknya, ketika rindu datang jangan pernah tolak
dia. Meski kamu tak merinduku, tapi ketika rindu datang, dia mampu membuatku
tersenyum dan memberi rasa berbeda di setiap langkahku.
Meski rindu terasa
menyiksa tapi “dia” adalah anugerah.. nikmati saja..
Rindu itu tidak diatur, tidak muncul krn disengaja, dan tidak ada yg salah ketika “dia” datang.
Rindu itu tidak diatur, tidak muncul krn disengaja, dan tidak ada yg salah ketika “dia” datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar