Rabu, 02 Januari 2013

Kepada Rindu




Malam telah menjemput, mata ingin segera tertutup untuk pergi ke alam mimpi. Tapi sesosok bayangmu muncul dalam pikiran. Aku berusaha tidak mengingatmu belakangan ini. Mungkin lebih tepatnya aku menjerumuskan diri di kesibukan pekerjaan untuk melupakan sosokmu, untuk melupakan rasa rindu yang setiap hari datang. Rasa rindu yang setiap hari cukup menyiksa. Karena rasa rindu itu sulit untuk diobati.

Aku dan kamu yang terpisah jarak dan waktu. Aku dan kamu yang dianugerahkan rasa. Rasa terbaik  dan terindahku untukmu, tapi sepertinya tidak kamu untukku. Maka, hanya berpasrah diri jika si rindu datang menghampiri. Sekuat apapun usaha untuk menolaknya, ketika rindu datang jangan pernah tolak dia. Meski kamu tak merinduku, tapi ketika rindu datang, dia mampu membuatku tersenyum dan memberi rasa berbeda di setiap langkahku.





 Meski rindu terasa menyiksa tapi “dia” adalah anugerah.. nikmati saja..
Rindu itu tidak diatur,  tidak muncul krn disengaja, dan tidak ada yg salah ketika “dia” datang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar