Meski kini
kau tak lagi bersamaku
Benarkan
setiap salahku
Namun, kan
ku ingat selalu semua ajarmu
Aku sayang
kamu…
^ Ode untuk Ayah – Pandji ^
Hari ini, tepat 100 hari
yang lalu papa pergi meninggalkanku, meninggalkan kami dan tak kembali sampai
kapanpun. Dan dini hari, seketika saja air mataku menetes. Tanpa diminta, tanpa ada komando sebelumnya. Aku hanya teringat
padamu, Papa. Aku hanya rindu, yaa… mungkin rindu ini namanya.
Dan tentu saja air mata
ini kubiarkan mengalir tanpa kupaksa untuk berhenti. Aku menikmatinya.
Menikmati setiap tetes airmataku. Menikmati tetes airmata ini sambil
mengingatmu. Mengingatmu tidak menyakitiku, meskipun aku menangis. Hanya saja
air mata ini juga anugerahNya, kenapa aku harus mengingkarinya, kenapa aku
harus memaksanya tertahan hanya di pelupuk mata. Dia juga berhak keluar dari
tempatnya, kan?
Maka aku belajar menikmati
air mataku, menikmati tangisku. Menangis tak berarti kita terlihat bodoh.
Menangis tak berarti kita terlihat lemah. Justru menangis dapat membuat
perasaan lebih baik. Setidaknya seperti itu anggapanku.
setahun lalu...
BalasHapuskurasa, momen itu yg membuatku semakin sayang sama kamu...
salam buat mamak dan keluarga...
terima kasih sudah sempat mengantar ketemu papa :)
your twin
dan sejak momen itu, aku dibukain mata bahwa aku punya sahabat bahkan sodara yg walau jauh tp punya ikatan batin yg ga biasa.
Hapusmakasii jg my dear twin :')
salam akan disampaikan...
:')
BalasHapus