Minggu, 13 Januari 2013

Tak Perlu Banyak Bicara. Biarkan Doa yang Bekerja.



Banyak yang sayang kamu, banyak pula yang peduli kamu. Banyak yang mau menjadi pendengar ceritamu, banyak pula yang menjadi penyemangatmu. Dan diantara banyak orang itu, ada aku. Entah sebagai siapa kamu menganggap aku. Tapi kamu adalah salah satu orang yang cukup berarti dalam hidupku.

Sudah banyak kalimat-kalimat terbaik yang disampaikan oleh banyak orang itu untuk kamu, untuk hidupmu, untuk pilihanmu. Sudah banyak tawa, air mata, pelukan, dan jabat tangan yang mereka berikan untuk kamu. Sementara aku… hanya diam disini, di tempat yang siapapun tak perlu peduli, termasuk kamu.

Aku yang mungkin punya kalimat terbaik yang sama seperti yang mereka sampaikan. Aku yang mungkin masih ingin berjabat tangan, berpelukan, dan berbagi cerita denganmu. Tapi aku bertahan disini. Mungkin memang karena beberapa alasan, bahkan mungkin memang karena aku tak ingin bertemu denganmu, saat ini. Walau besok, lusa, atau entah sampai kapan kita tak pernah tahu kapan kita bisa bertemu lagi.

Yang aku tahu, dan aku percaya, kapanpun waktu kita akan dipertemukan kembali, kita pasti akan sampai pada waktu yang masih tak jelas itu. Aku dan kamu. Dengan cerita terbaikmu, dengan senyum terindahmu. 

Dalam diam dan dalam ketidakpedulian yang samar, aku akan berdoa untuk kamu. Selalu. Ada doa terbaik untuk orang tersayang. Ada doa terindah untuk orang yang berarti. Biarkan doa itu bekerja. Dan percayai hasilnya adalah yang terbaik.

2 komentar:

  1. Adiiiiiin, ini menyampaikan apa yang ada di hatiku yang aku nggak berani sampaikan via tulisan seperti ini sekalipun. Huhuu, senang bisa tau kalau yang hanya punya doa sebagai senjata bukan cuma Nisa saja di dunia :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. :)
      jika kita tak mampu lagi menyampaikan apa yg ingin disampaikan kpd orang lain yg justru mgkn dia blm tentu mendengar kita... sampaikan melalui doa...
      dan percayai bahwa doa mu akan bekerja untuk hasil yang terbaik melalui tangan-Nya...
      keep pray :')

      Hapus